Kenali Penyebab Hiportermia, Gejala dan Cara Mengatasinya

Kenali Penyebab Hiportermia, Gejala dan Cara Mengatasinya

Kenali Penyebab Hiportermia, Gejala dan Cara Mengatasinya – Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah suhu normal. Hal ini bisa terjadi akibat terpapr suhu yang sangat dingin, berkeringat berlebihan atau karena kehilangan cairan elektrolit. Penyebabnya bagi penderita adalah merasakan gelisah, kebingungan, hingga mengalami koma dan kematian. Maka itu kondisi ini perlu perhatian media profesional segera. Untuk mengetahui lebih lengkapnya.

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami penurunan secara drastis hingga di bawah 35-37 derajat celcius. Umumnya terjadi saat tubuh terpapar suhu yang sangat rendah. Pada kondisi tersebut, tubuh tidak sanggup mengembalikan suhu normalnya karena suhu-suhu internal sudah mengalami penurunan terlalu cepat.

Kondisi ini perlu ditangani dengan segera. Karena rendahnya suhu tubuh dapat menyebabkan jantung, sistem saraf serta organ lainnya tidak dapat bekerja dengan baik bahkan dapat menyebabkan kematian. Di karenakan sulit kembali ke suhu normal, pada dasarnya tubuh akan membakar lemak untuk menghasilkan panas seseorang berada di suhu yang dingin.

Pemicu Hipotermia

Paparan dingin yang terjadi terus menerus dapat menggangu mekanisme tersebut karena tubuh tidak menghasilkan panas yang cukup.

  • Berada di lingkungan dengan suhu rendah dalam waktu lama
  • Mengenakan pakaian basah di cuaca dingin terlalu lama
  • Tidak menggunakan pakaian tebal saat cuaca dingin
  • Berendam di dalam air dingin terlalu lama, suhu dingin air dapat menghilangkan panas yang di hasilkan tubuh 25 kali lebih cepat di bandingkan suhu dingin udara
  • Terpapar zat beracun
  • Penggunaan AC secara berlebihan
  • Mengalami infeksi seperti sepsis

Risiko dari Hipotermia

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipotermia adalah sebagai berikut:

  • Usia, Bayi dan lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena hipotermia karena kemampuan dalam mengatur suhu tubuh tidak cukup baik
  • Penggunaan alkohol dan narkoba, Kedua hal tersebut dapat menyebabkan gangguan kemampuan tubuh dalam menanggapi rasa dingin, sehingga terkadang membuat penggunanya tidak sadar bahwa telah berada di cuaca dingin dalam waktu yang lama
  • Menderita penyakit mental atau demensia, Kondisi tersebut dapat menyebabkan penderitanya memiliki risiko lebih besar untuk terkena hipotermia karena sering kali tidak menyadari situasi yang sedang di alami
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, Sejumlah obat seperti sedatif, antidepresan dan antipsikotik berisiko memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan suhu
  • Mengidap kondisi medis tertentu, Seperti dehidrasi, sepsis, diabetes, stroke, kekurangan gizi, penyakit parkinson atau hipotiroidisme
  • Tinggal di daerah dengan suhu rendah

Baca Juga : Tips Diet Sehat Aman Dan Efektif Menurut Dokter Gizi

Gejala terjadi Hipotermia

Gejala hipotermia berbeda-beda, mulai dari gejala ringan, sedang, hingga berat.

1. Gejala Hipotermia Ringan (suhu 32-35 derajat celcius)

  • Mengigil dan pucat
  • Mati rasa
  • Napas cepat
  • Mengantuk
  • Takikardia
  • Respon menurun
  • Kulit terasa dingin ketika di sentuh

2. Gejala Hipotermia Sedang (suhu 28-32 derajat celcius)

  • Kesadaran menurun
  • Napas lambat
  • Inkontinensia Urine
  • Penurunan tekanan darah
  • Denyut nadi melambat
  • Berhenti menggigil

3. Gejala Hipotermia Berat (suhu di bawah 28 derajat celcius)

  • Tidak memberi respon ketika di beri rangsangan
  • Kaku otot
  • Denyut nadi melambat semakin parah
  • pernapasan melemah
  • kehilangan kesadaran atau henti jantung

Cara Mengatasi Hipotermia

Penangan hipotermia tergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien.

  • Menangan penderita secara lembut dan seperlunya, batasi pergerangan serta jangan memijat secara berlebihan di karenakan bisa menyebabkan henti jantung
  • Memastikan pasien dalam kondisi kering, jika basah lepas pakaiannya
  • Memindahan pasien ke tempat yang lebih hangat, jika sulit perlu melindungi pasien dari udara mungkin dan pertahankan posisi tubuh terlentang
  • Memberikan tambahan rasa hangat seperti selimut atau mengompresnya pada botol air hangat di bagian leher, ketiak, dada atau pangkal paha.
  • Berikan minuman hangat apabila pasien dalam keadaan sadar
  • Memberikan CPR apabila pasien mengalami henti jantung atau henti napas

Post Comment